Muhammad Umatmu Kini


Dear muhammad,

salawat dan salam untukmu, nabi junjunan hatiku.
yaa nabi, aku adalah pengikutmu yang sedari lahir aku dibesarkan dalam keluarga muslim. aku banyak membaca tentang kisahmu, yang kutangkap dari tulisan itu adalah ketabahan, kelembutan, keyakinan, dan cinta yang tumpah ruah.

yaa nabi, membaca kisahmu...
ku harap aku bisa bertemu denganmu,
jiwamu seolah hidup dalam masing-masing anak muda sekarang
tapi... biar kuceritakan nanti

yaa nabi, ummat mu kini
anak anak muda mu kini
aku tak tahu harus bangga atau menyembunyikan wajahku.

tahukah kau?
anak anak mudamu kini bannyak yang berpacaran..
yaa nabi tahu apa itu berpacaran?
mereka menciptakan ikatan cinta, mereka pergi berkencan, telepon teleponan, lalu kadang adanya ikatan itu mereka putuskan sendiri, aku tak mengerti

berpacaran kadang bersinggungan secara langsung dengan hal hal seks. mereka membicarakan cinta tapi substansinya hanya seks belaka, pemuasan nafsu.

yaa nabi, apa peran orang tua dalam hal seperti ini ketika melihat anak anaknya berkhalwat dengan bukan muhrimnya? mereka anggap ini normal. sesuai dengan perkembangan pubertasnya.

sementara yang ingin mengikuti sunnah mu, malah di cap sebagai berondong, pedofil, atau bahkan yang tidak tidak. yaa nabi, zaman sekarang memang sudah edan.

aku saja yang dulu mati-matian berusaha membatasi segala sesuatunya supaya tidak sampai menyentuh hal hal yang mendekati pacaran, tetap saja, akhirnya terbawa arus.

yaa muhammad,
hidup anak muda sekarang tak pernah terlepas dari yang namanya pacaran. mereka pasti saja kira kira ada minimal memiliki 7 pengalaman berpacaran yang kemudian mereka sendiri yang memutuskan ikatannya...

yaa nabi,
ada juga mereka yang anti terhadap hal seperti itu, tapi mereka banyaknya yang individualisme saja, mereka tidak percaya pada orang lain. justru mereka cenderung tidak peka terhadap lingkungannya sendiri. mereka terkadang menjadi seseorang yang paling alim dan suci, padahal mereka banyak menyakiti hati orang-orang disekitarnya dengan omongannya.. yaa nabi, itu aku dulu.

tapi ada juga yang benar-benar ingin menjaga dirinya dari hal-hal berbau pacaran, mereka memiliki jiwa sosial yang tinggi, kepalang tinggi tapi mereka tidak mengerti bagaimana caranya menjadikan rasa sosialnya dalam bentuk kegiatan atau aktivitas nyata.

yaa nabi, aku tahu semua ini salah, aku sering mengingatkan mereka, tapi aku juga ingin di sebut normal seperti mereka.

yaa nabi, yang satu ini benar-benar pelik buatku. aku harus berpikir, karena kata-kata tidak akan menyadarkan mereka.

Comments

Popular posts from this blog

WARJOK : great place to remember

pengalaman ke Giggle Box jatinangor

Sumedang Larang