tikusruk

aku tidak bisa terus mengandalkan keinginan-keinginan mereka yang terkadang terpaksa menjadi keinginanku juga..... di atas semua kelemahanku aku bosan dicaci seperti itu, mereka pikir itu adalah cambuk bagiku. tak sadar juga. cambuk itu..... terkadang, malah membuatku melarikan diri di atas semua kelemahanku. ya... di atas semua traumaku tak ada siapapun yang tahu dunia apa yang sedang aku bangun.

coba bayangkan ketika semuanya gelap hanya tulisan yang kau baca ini menjadi suara-suara yang sayup terdengar deru jalan raya dan AC mobil yang bergemuruh kecil kucium aroma khas kulit sintetis dan parfum mobil "harus bagaimana lagi, dia memang termarjin kan sedari dulu. guru nya pun mematikan kemampuannya..." itu adalah kata-kata yang paling menyakitkan yang aku dengar hari ini. aku bisu saja hangat air mata kurasakan meraba-raba pipi ku. aku bisu saja. sedari dulu aku bisu saja jika mendengar mereka berbicara tentang hal ini. kelainan ini.

perjalanan ini sudah kurencanakan sedari tiga tahun lalu. kesempatan ini tidak boleh aku sia-siakan. perjalanan menuju timur yang selalu aku impikan, yang selalu menjadi bayang-bayang dalam khayalan tingkat dewa dimalam-malam gelapku. perjalanan ini adalah perdana, tidak boleh gagal dan harus berjalan sempurna. sempurna karena Allah menurunkan pahit yang selalu bersama manisnya. sempurna karena untuk mendapatkan peurah kita harus peurih dahulu. perjalanan luar biasa yang pada akhirnya hanya bisa kuceritakan dengan kebisuan dan air mata