Doa

"jika kau sebenarnya memiliki kesempatan untuk mencapai surga... sampai mana kau benar-benar menginginkannya? sampai pelatarannya dan terduduk di sana.. atau ingin ke tempat tertinggi di surga?" Tanya ibuku dalam waktu senggang, aku hanya menjawab "sampai pelatarannya sudah alhamdulillah mi..." lalu duduk menyandar di lesehan saung belakang rumah.

sikapku, sifatku.. sudah sangat jelas tertebak dalam satu pertanyaan klise macam tadi. "harusnya jangan gitu! harusnya kau bilang dengan lantang, aku akan masuk surga tertinggi dan tanpa hisab!" sambil mengepal tangan dan meninjukannya ke udara. aku terkekeh. ibuku bersikap aneh.

hari ini, rasanya ingin menangis, karena aku tahu betapa seorang manusia, akan selalu berusaha memotivasi dirinya. surga tertinggi, cita-cita harus diraih, bukan dipejam dalam mimpi malam hari.

tiap selesai futsal aku selalu ingat, "kamu harus ngotot kamu harus ngotot" ya memang betul, kalau mau memasukan goal kami harus berlari mendekati gawang dan menembaknya dengan ketepatan. betul, kan?

rasanya aku ingin menyembunyikan semua ini. tapi itu tidak baik, aku selalu butuh doa... aku selalu ingin berdoa... aku ingin didoakan yang baik-baik untuk surga tertinggi, untuk cita-cita.

Comments

Popular posts from this blog

WARJOK : great place to remember

pengalaman ke Giggle Box jatinangor

Sumedang Larang