Buku Petunjuk Untuk Manusia


diceritakan ada sekelompok mahluk hidup yang hanya menggunakan 2.5% kemampuan otaknya, sebut saja manusia. beruntung sekali manusia yang memiliki 2.5 kemampuan otaknya itu, pada saat itu nyatanya banyak sekali manusia yang kemampuan otaknya kurang dari 2.5 hal ini disebabkan aliansi kejahatan merusak pola hidup manusia-manusia kecil itu. mereka dibuat bodoh.

manusia-manusia menjadi bodoh, maksudnya bukan hanya sekedar tingkat intelegensinya yang rendah, tapi juga sikapnya yang buruk, mudah marah, suka bertengkar, tamak, dan egois. meski begitu, ada juga manusia 2,5 yang meski dengan intelegensi rendah namun memiliki sikap yang baik, dia tidak egois, dan memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi. manusia 2.5 ini diperintahkan menjaga tempat tinggalnya. bumi. tapi yang mereka lakukan adalah merusaknya. mereka merusaknya karena mereka tidak tahu. mereka merusak tanah di bumi, mereka merusak udara di bumi. mereka adalah perusak. hal ini semata-mata karena mereka bodoh. apa-apa yang mereka kerjakan selalu memiliki dampak buruk. dan mereka belum tahu cara mengatasinya, meski mereka berusaha.

yang menciptakan semesta ini, meninggalkan sebuah buku petunjuk. petunjuk-petunjuk yang diturunkan di bumi tetapi memiliki nilai universal yang bisa digunakan di seluruh alam. Sang Pencipta yang menjaga kesucian buku petunjuk itu, tak akan berubah karena Dia yang melindunginya.

manusia-manusia kecil itu tahu tentang buku ini. mereka membacanya, seperti kereta api masuk terowongan lalu keluar terowongan. mereka membacanya, namun tak memahaminya. tak memahami karena mereka tak berpikir. tapi itu masih lebih baik daripada yang meski sudah diperintahkan membaca, namun ia tidak membacanya, meski bisa membaca.

ah, manusia-manusia itu ditugaskan menjaga tempat tinggalnya. mereka ada juga yang berpikir, namun yang mereka pikirkan barangkali bukan tentang menjaga tempat tinggalnya. tapi hal yang lain. seperti harta miliknya, kedudukan miliknya, kepentingan pribadinya. mungkin. itu hanya pradugaku saja.


“Maka kemanakah kamu akan pergi?”
“Sesungguhnya itu tidak lain adalah peringatan bagi semesta alam.”  
“Bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus,” 
“Dan kamu tidak akan mendapatinya (menempuh jalan yang lurus) kecuali atas kehendak ALLAH, TUHAN semesta alam.”
(QS. At Takwir 26-29)



semoga Sang Pencipta memaafkan kita. ya. aku manusia itu. aku hidup di bumi. terkadang kita melupakan petunjuknya. kita banyak lupanya, kita banyak khilafnya. saat sang penyampai pesan bertanya kepada sahabatnya "kemanakah kamu akan pergi?" (setelah mengetahui petunjuk itu). aku bertanya kepada diriku sendiri. sebenarnya kemana aku akan pergi. (ah, ke jalan yang lurus inginnya.) dan aku tak akan mendapatinya, kecuali atas kehendakNya.

Semoga Sang Pencipta memelihara kita. semoga Sang Pencipta menghendaki kita berada di jalanNya.

Comments

Popular posts from this blog

WARJOK : great place to remember

pengalaman ke Giggle Box jatinangor

Sumedang Larang