Koki Kebab




Malam kemarin saat lapar menyerang, aku dan lina pergi beli kebab di olive bang joe. Mungkin lina nggak terlalu merhatiin tukang kebabnya. Aku juga nggak seperhatian itu sama tukang kebabnya. Tapi kupikir dia orang yang paling menikmati pekerjaannya sebagai koki kebab. Ia memotong selada dengan cepat dan rapi, melipat daging dan sosis dalam selimut tortila berbentuk bundar dengan telaten seolah tortila itu adalah kain sutra yang mudah kusut kalau tak dilipat dengan baik. Ia menggoreng  kebab dengan perhatian penuh, tanpa memedulikan aku yang terus melihat tangannya gesit.

Bahasa tubuhnya akan bergerak seirama  dengan apa yang sedang ia kerjakan menjadikannya seperti tarian koki mahir yang indah dipandang Aku terpana, dan berpikir kalau kebab yang dibuatnya akan jadi kebab paling enak di dunia.

Kios kebab kecil yang dipimpin oleh kepala koki terhebat sedunia. Koki yang paling menikmati pekerjaannya meski dapurnya hanya sebatas sebuah kompor dan penggorengan saja. 

Aku malah berpikir, apa dia sebenarnya berpikir untuk menjadi koki dari restoran mewah perancis  ya, tapi hanya berujung di kios kebab... lantas bagaimana kalau sebenarnya dia benar-benar bercita-cita jadi koki sungguhan di restoran mewah... tapi kenyataannya tidak.

Aku berpikir dua kali lipat, apa sebenarnya yang dia pikirkan... apa dia tetap bahagia juga ya... apa baginya mimpi menjadi koki restoran mewah adalah hal yang mustahil... ah, seandainya aku bisa baca pikiran orang.

Comments

Popular posts from this blog

WARJOK : great place to remember

pengalaman ke Giggle Box jatinangor

Sumedang Larang