aku sedang mencoba menjinakan diriku, yang tak pernah akur setelah hadirnya dirimu, aku tak ingin menyalahkanmu tapi pikiran dan hatiku sering bertengkar utamanya tiap ada kamu.... Hati dan otak memang jarang akur, tapi mereka tak pernah gagal menyelamatkanmu asal kau mendengarkan dengan seksama pikiranku selalu keras mengatakan jangan pernah meminum air yang bukan milikmu, jangan pernah mengatakan kalau sedang haus, pada siapapun, pada apapun, bahkan ibujarimu tak berhak untuk tahu kalau kau haus.... haus yang terasa membakar seperti api yang kau genggam di tanganmu sendiri, satu hari akan jadi air yang layak minum dan itu adalah hak-mu hatiku lalu berteriak, tapi tetap patuh.