Jika




bukankah akan mudah untukNya membuat kita mampu mengingat segalanya ketika mula otak kita tumbuh? Dia menciptakan semesta, bahkan seluruh detailnya semuanya atas kehendakNya. namun, apakah membuat kita mengingat dan merasakan kasih sayang orang tua kita pada saat kita lemah tak berdaya begitu sulit?

jika kita sanggup mengingat semuanya;
saat tali pusar kita diputuskan,
azan pertama yang dikumandangkan ayah kita,
ingat hangatnya ribaan ibunda,
peluk dan cium mereka,
ingat dulu sering ngerepotin mereka,
ingat dulu suka nangis minta ganti popok;
atau jauh lebih dari itu lagi,
saat kita berada dalam semesta sebelum dunia;
jika kita ingat.
apa yang kira-kira kita akan lakukan?

lalu, begitulah sifatNya. Dia meminjamkan namaNya untuk ibu dan bapak kita. Ar-Rahman. kasih yang ditenggarai oleh rasa ingin memberi, tanpa ingin kembali. begitulah Dia meminjamkan namaNya, dengan menghapus ingatan kita. tentang masa-masa penting yang nggak akan pernah kita ingat.

mungkin, begitulah Dia menghendaki semuanya. supaya kita berpikir.

Halo ?
/ Ibu ?

Hei ! Lucy.
Sayang, Ibu senang mendengarmu !
Tapi sekarang pukul
berapa di sana ?

Entah, sudah malam.

Tunggu, Ibu matikan dulu
panggilan lainnya. Ibu kembali.
Kau tak kebanyakan berpesta, 'kan ?
Kau janji akan menjaga dirimu.

Aku berusaha, Ibu.

Terima kasih
sudah telepon mendadak.
Ayahmu pasti sedih
melewatkan teleponmu.
Dia belum pulang
dari pusat kebugaran.
Biasanya kau
menelepon kami saat pagi.

Ibu ?
/ Ya ?

Aku merasakan segalanya.

Apa maksudmu, sayang ?

Ruang...
...udara...
...getaran...
...orang - orang.
Aku bisa merasakan gravitasi.
Aku bisa merasakan
perputaran Bumi...
...suhu panas keluar dari tubuhku.
Darah di pembuluhku.
Aku bisa merasakan otakku.
Bagian terdalam ingatanku.
Sayang, suaramu putus - putus.
Ibu tak jelas mendengarmu.
Kenapa ingatanmu ?

Rasa sakit di mulutku...
...saat memakai kawat gigi.
Aku ingat sentuhan tangan Ibu
di dahiku kala aku demam.
Aku ingat membelai kucing,
lembut sekali.

Kucing ?
Kucing apa, sayang ?
Kucing Siam dengan mata biru
dan ekor yang patah.

Sayang, kau tak mungkin ingat itu.
Usiamu belum setahun kala itu.

Aku ingat rasa susu Ibu
di mulutku.
Kamarnya...,
Cairannya...,

Sayang, apa yang
kau bicarakan ?

Aku hanya ingin bilang
aku sayang Ibu dan Ayah.

Sayang...,
Dan aku mau berterima kasih...

...untuk ribuan ciuman yang masih
bisa kurasakan di wajahku.
Aku sayang Ibu.

Ibu juga menyayangimu.

Lebih dari apa pun di dunia.

Comments

Popular posts from this blog

WARJOK : great place to remember

pengalaman ke Giggle Box jatinangor

Sumedang Larang