tikusruk

setiap orang selalu mengetahui jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya. jawaban atas segala kekhawatirannya. percayalah. keragu-raguan, kekhawatiran, rasa takut yang tak berdasar akan masa depan yang belum tentu terjadi. akan habis, akan hilang ketika kita bertanya pada diri kita sendiri. apa kamu pernah membayangkan, apa yang kira-kira kita pikirkan saat hendak keluar dari perut ibunda? apa kita hawatir? apa kita takut? mungkin jika lahir sekarang, setua ini kita takut, namun dahulu kita begitu optimis, sangat optimis meski kita tak bisa berjalan, belum bisa makan, kita tak tahu ibu kita kelak seperti apa, bapak kita seperti apa. apakah kita akan disayang atau ditelantarkan. bekal apa kita sewaktu lahir? sebelum kita memahami apa itu kasih sayang ibunda, seorang bayi percaya kasih sayang Yang Maha. lantas, kepercayaan kita pudar karena dunia, sehingga muncul kata takut dan hawatir. harusnya tidak boleh. kalaupun Ya, harus diubah ke tidak. ** percakapan aku dan hanif ketika aku

umroh backpacker aja kalau dihitung-hitung paling murah sekitar 16-17 juta an, dengan asumsi tiket pesawat dikisaran 11 juta. mungkin bisa aja budgetnya lebih kecil lagi dengan menekan biaya tiket (cari tiket promo) atau penginapan (nginep di rumah sodara atau temen di sana).  sumur mengaitkan dengan kasus penipuan kolosal terhadap masyarakat indonesia dan gaya hidup glamor pemiliknya yang diduga menipu, betulkah uang calon jamaah ini digunakan untuk foya-foya dan beli barang mewah? dengan menggunakan paragraf pertama sebagai acuan, jelas sekali kalau seharusnya pihak travel itu defisit. ga punya keuntungan samsek. kalau harga umroh murah yang ditawarkan 1st travel itu 13 juta berarti pihak travel minus atau nombokin 3-4 jutaan. dengan menggunakan paragraf ketiga sebagai acuan, harusnya pihak travel itu bangrut dong? yajelas, begitulah kelihatannya sekarang. tapiiii, kenapa pemilik jasa travel itu hidupnya glamor sekali, padahal (aku yakin) pemiliknya tau kalau dia sedang

14 Agustus, entah kekuatan semacam apa yang bisa membuat manusia menempuh jarak yang lama hanya untuk bertemu yang sebentar. terimakasih sudah memperjuangkanku. huaaaaaaa :( 

1. Menghakimi Orang Lain   generasi milenial dibekali pemikiran kritis, mereka pandai beropini tanpa mereka sadari mereka menghakimi. misalkan kamu pindah tempat duduk dengan wajah nyinyir karena ada orang bertato duduk disebelah kamu. meski kamu nggak ngomong, bukankah kamu telah menghakimi orang itu dengan memberikan punishment 'tatapan nyinyir' dan menghindar? padahal kamu belum mengenalnya. 2. Rendahnya Privasi  sikit-sikit upload story. bulu mata copot, upload. lagi makan, upload. barang baru, upload. remeh-temeh kehidupanmu, nggak perlu lah orang lain tahu. bukan gitu maksudnya. sebagai pengguna sosmed, gw lebih pingin ngomong kalo gw gamau ngamburin kuota gw buat nontonin hal-hal gak penting di  kehidupan kamu-kamu itu. lagian yang gw lihat waktu kalian meng-upload hal-hal manis di sosmed wajah kalian tuh cemberut. disebut munafik atau tidak, gw lebih sedih saat kalian posting something so-sweet terus responden sosmed love-love banyak, kalian bahagia seolah

darimanakah datangnya segelombang berisi jutaan manusia? betulkah mereka ada di sana diluar kesadarannya? betulkah mereka ada di sana atas nafsu dan amarahnya? atau karena cinta dan kasihnya? apakah kalian melihat binatang dengan ketamakan akan kekuasaan? atau manusia yang membawa ancaman kehidupan? apakah gelombang menerpa bibir pantai merupakan sebuah kesiaan? baginda rasul mengatakan, bahwa dimasa yang akan datang ummatnya seperti buih dilautan, menjadi santapan yang diperrebutkan aneka bangsa dan kuasa di meja perjamuan durjana. sementara dalam pikiranku segelombang itu bergerak atas logika dan kasih sayang. atas kesadarannya.   pada ketinggian terdalam pikiranku, biarlah aku menjadi setitik buih dilautan yang ikut meruntuhkan karang.

harapan merupakan salah satu bahan bakar yang diperlukan manusia untuk hidup. apakah kamu punya harapan seperti manusia pada umumnya? apakah kamu memilih untuk tidak berharap supaya tidak timbul rasa kecewa? mengapa manusia kecewa ketika keadaan tidak sesuai dengan harapannya? apakah harapan-harapan manusia membawa mereka kedalam kebaikan? ataukah harapan-harapan manusia membawa mereka keadalam lembah kesedihan? apa harapan tertinggimu saat ini? apa harapan untuk masa depanmu kelak? harapan itu berupa rencana-rencanamu kan? apa harapanmu berdasarkan rasa takutmu? perasaan tidak aman dimasa yang akan datang perasaan khawatir yang tak mampu kamu jelaskan seperti apakah harapanmu? semoga harapan-harapan manusia selalu membawakan damai dan bahagia.