Mencari



hai, selamat bulan oktober. selamat hari lahir juga aku! 4 Muharam entah hijriyah keberapa.
kabar baik dan buruk hari ini terus menerus berdatangan bagai es batu yang menggelincir di kerongkonganku. menyegarkan sekaligus menyesakkan.

kabar baiknya, paket dokumen yang aku tunggu akan datang hari ini, namun kabar buruknya waktunya sangat sempit untuk apapun. aku berkali kali memejamkan mata menahan reflek biologisku untuk melakukan lakrimasi pada bola mata.

rencana keberangkatanku, entah. bukan karena aku enggan merencakan sesuatu. tapi aku tentu akan bersegera setelah bisa memenuhi tahapannya. tapi aku bukan seseorang yang bisa bekerja dengan  terburu-buru.

teman-temanku banyak mendoakan, dan berharap bisa berkumpul sebelum keberangkatanku. namun entah, saat ini hanya ada satu orang yang benar benar ingin aku temui, candaan kita selalu mengatakan dua setengah tahun lagi. tentu saja itu tidak lucu. tapi aku mengerti. kesibukannya, kesibukanku. bukan berarti kita tidak ingin bertemu.

banyak sekali masukan dari orang-orang terdekatku, nasihat-nasihat mereka sekaligus kekhawatiran mereka. "di sana itu pergaulannya begini, orang-orang di sana itu begitu". tentang apa saja yang mereka lihat di media sosial. sama halnya seperti ketika aku memutuskan untuk pergi ke jogja, yang jadi santer di media adalah tingginya angka pergaulan bebas di jogja. selama 3.5 tahun, aku hanya mengendus baunya saja, memang banyak stiker di perempatan tentang pengguguran kandungan, atau sekali pernah mendengar kabar dari tetangga telah ditemukan baby, atau tentang kematian mahasiswi universitas tetangga. di sana aku masih dengan diriku. dengan jaket kebesaranku. dengan sepatu sneaker atau sendal gunungku.

aku mendengar kata buya hamka, bahwa temannya berseru dengan kaget bahwa di kota suci ia masih bisa menemukan pelacuran. namun ujarnya:

 "kita akan dipertemukan dengan apa yang kita cari" -Buya Hamka

plus nasihat adikku yang dipesantren dan ustadz kutub ketika pengajian

"kalau belajar itu harus dengan niat yang ikhlas" -Ziyad A.
"tentukan dulu tujuan, barulah melangkah" -Pak Kutub

jika hingga saat ini, tujuanku belum bulat. aku tidak akan melangkah. karena tanpa tujuan, kita nggak akan berada di manapun. karena tanpa pencarian, kita tidak akan menemukan apapun. karena tanpa terjatuh, kita tidak akan pernah tahu apa itu bangkit. (eh lah)

semoga semesta mengasihi,

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

WARJOK : great place to remember

pengalaman ke Giggle Box jatinangor

Sumedang Larang