Aku sudah khusyuk belum ya?


Assalamualaikum para pemirsa, apa kabar siang ini? udah tahun 2016 nih, bulan April juga :D gimana? sudah ada perubahan dalam hidup? apa lebih baik atau lebih baik kuadrat? mungkin perubahannya cuma 0.01, hahahha sama dong :P

Bertanya tentang perbedaan

pemirsa, pernahkah anda bertanya-tanya "Apa bedanya yang solat dan yang tidak solat?" lebih detailnya aku bertanya tentang diriku sendiri "apakah ada bedanya aku yang solat, dan mereka yang tidak solat?" ketok sama saja.  aku solat, tapi berbuat buruk, ngomongin orang, suka ngeluh, suuzon, dengki, berbohong... sama saja seperti mereka yang tidak solat. bahkan yang tidak solat ada yang lebih baik dari yang suka solat.

Kok, bisa begitu sih? aku nggak bisa terima kalau sama aja! bukannya solat itu menjauhkan kita dari perbuatan keji dan mungkar? (munkar: sesuatu yg menjauhkan diri dari Allah)

إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.” (QS. Al ‘Ankabut: 45).

Tuh, kata al-quran seperti itu, tapi kenapa kenyataannya aku sendiri nggak seperti itu ya? mungkin ada yang salah dengan solatku.

Ada yang salah dengan solatku

selama ini, ya. harus selama ini sampai aku bisa sadar kalau solatku pasti masih salah.  iya lah, orang proses solatnya jalan, tapi output nya ko null semua. kalau tau begini, jangan-jangan aku adalah orang yang lalai dalam solat. AAAAK....


فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ.­ الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلاتِهِمْ سَاهُونَ
“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat. (Yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (QS. Al-Ma’un: 4–5).


celaka sekali aku kalau begini! gimana dooong! gimanaaaa??? ini gawat. coba kalau aku sendiri yang seperti ini. tapi aku yakin, pemirsa juga merasa seperti ini. bagaimana kalau sebenarnya generasi kita adalah generasi yang lalai dalam solatnya. kita adalah sebuah celaka. baik untuk diri kita, dan lingkungan kita.

Setelah itu, aku bertanya: "Solat yang seperti apa?"

iya, setelah itu aku bertanya-tanya. solat yang seperti apa sih? aku mulai menginspeksi solatku sendiri, pertama... waktu solat, kenapa bisa pikiranku bermain-main di luar, bermain-main di masa depan, di langit, di meja makan, atau di wajah seseorang *ups. kenapa bisa? waktu solat, aku juga sering mengantuk. ah, pokonya gangguannya banyak deh.

kalau pemirsa sudah tau problem solat yang seperti itu, pasti semua orang juga langsung jawab : "SOLATMU GAK KHUSYUK!" nah, solat itu dia kayanya sih harus khusyu.

Bicara soal khusyuk

bicara soal solat khusyu, kalau kata pak Salim Fillah, nggak sebatas ketika solatnya aja. tapi serangkaiannya, semuanya dimulai dari wudhu-salam. banyak banget ya. 5 kali sehari pula.

untuk manusia seperti kita, yang diwajibkan melaksanakan solat 5 kali sehari, dan kalau mau tambah sunnah berarti lebih dari 5 kali sehari. sudah seharusnya kita...... yah, seenggaknya ngerti lah. atau paham. ngapain sih solat itu. ya jelas! kalo gak paham, ngapain kita cape cape solat sampe 5 kali sehari. tapi sebenernya aku juga nggak paham sih. atas dasar rasa takut, aku mau nggak mau solat. *eh.

Cerita soal khusyuk

cerita soal khusyuk, ini kisah sahabat nabi, pemirsa. bagaimana khusyuknya mereka pada saat solat. alkisah, ada sahabat nabi pada saat berperang dan mengalami luka serius sehingga tangannya harus di amputasi atau dipotong. ketimbang diamputasi di meja oprasi, sahabat nabi tersebut meminta tabib mengamputasi tangannya pada saat dia sedang solat, karena pada saat ia solat ia tak akan merasakan apapun, maksudnya ia begitu fokus pada solatnya.

coba bayangkan, manusia selevel aku ada nyamuk nempel di pipi aja gelinya pingin nampar pipi sendiri pas solat. selemah itukah imanku? wkwkwkwk iya...

Curhat soal khusyuk


ini curhat-curhat soal solat khusyu aja ya, menurut berbagai sumber, katanya solat khusyu itu ada level-levelnya. gatau bener gatau enggak, tapi kalo menurutku sih, IYA! kalau memang yang namanya solat level khusyu itu level paling atas yah. semestinya aku belajar dari level kerocooo paling bawah dulu. aku juga kadang aga ngeluh, kenapa sih gaada yang ngadain kursus solat khusyu gitu? atau buku Sholat for Dummy gitu?

pertama kali aku ke jogja, aku liat ada spanduk pelatihan solat khusyu di kimfar depan mirota pasaraya, tapi waktu browsing, ternyata udah gak ngadain lagi. wkwk, emang bukan rejeki deh.

pemirsa, coba liat gambar di atas, ada 3 level awal anak-anak berupa persiapan, gerakan, dan bacaan. hafal yang sebatas hafal. 3 level ini pasti udah aku kuasain. tapi kalau diibaratin tu level berupa gentong air, kayanya itu gentong isinya kosongan semua. usiaku sekarang 21 tahun. seusia rasulullah mendampingi penandatanganan sebuah perjanjian damai. sementara aku *blah* solat aja kaya gentong kosong. hahahaha
.
yah, namanya juga manusia. iya, aku manusia. pasti suka bertanya-tanya, suka mencari-cari jawabannya juga. aku nggak mau kalau nempatin diri jadi seseorang yang berada di atas kelian sih, aku cuma pingin cerita aja di sini.

Persiapan
sebelum solat kita harus bersuci atau thoharoh atau berwudhu atau bertayamum. bayangkan, untuk sholat, kita harus berada dalam keadaan suci. *sungguh keren* lalu, apakah persiapan solat aku sudah benar? sudah beenar belum yaaa? hayoo.. sudah apa belum? kayanya belum deh... jika thoharoh sebatas menyucikan fisik, membasuh hadas dengan air, es, embun, atau tanah. kita sudah melakukannya kan? tata cara membasuh sebelah kanan dahulu lalu dibasuh sebanyak 3 kali pun kita sudah memahaminya bukan? tapi, jika dimaknai sebatas fisik saja itu nggak cukup. tau sendiri deh, gentong nya nggak keisi air kalo gitu. thoharoh itu memiliki makna.

kita membasuh tangan, berkumur, mencuci muka, membasuh hidung, kepala dan telinga, tangan sampai ke siku, cuci kaki lalu doa- Aaamiiin. *itu lirik lagu anak TK :lol:



katanya, thoharoh itu ikrar. ikrar. ikrar. ikrar kita untuk menjaga kesucian diri kita. ketika kita mencuci tangan, katanya kita sedang menyucikan tangan kita, dan berikrar kepadaNya bahwa kita akan menjaga tangan kita dari perbuatan-perbuatan yang tidak diridhoiNya. tidak menyakiti dengan tangan kita, tidak mencuri dengan kita, tidak melakukan sesuatu yang buruk dengan tangan kita. ketika kita membasuh tangan, itu adalah ikrar kita juga untuk menjaga kesuciannya.



terus, berkumur. nah ini :lol: selain menyucikan jigong jigong di rongga mulut kita, pada saat berkumur kita berikrar... harusnya sih kita berikrar... hahaha.. berikrar untuk menjaga kesucian lisan kita, nggak bergosip, mengeluh, memfitnah, berbohong. menjaga kesucian apa-apa saja yang masuk ke mulut kita. makanan yang halal dan baik. itulah ikrar ketika berkumur. *aku baca ulang paragraf ini dan malu sendiri, karena sampai sini aja udah banyak salahnya nih wudu selama ini*


nah, terus membersihkan hidung.  kenapa ya? kita harus membersihkan hidung? karena di hidung suka ada upilnya. hehe. jadi membasuh hidung itu katanya adalah ikrar kita untuk hanya mencium sesuatu yang diridhoi Allah




*berlanjut ya nanti* sorry banget loh, aku nggak suka nyimpen draft di blog, jadi baru sepotong gini aku publish aja :v













Comments

Popular posts from this blog

WARJOK : great place to remember

pengalaman ke Giggle Box jatinangor

Sumedang Larang