Di saerah Sumedang ada satu tempat terkenal yang disebut Rancakalong. Walau namanya “Rawa Kelelawar” yang akan kita temui di sana adalah sawah, sawah, dan sawah. Rancakalong adalah satu tempat dimana budaya dan tradisi leluhur masih berjalan seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat yang kami temui pun begitu ramah, dan lingkungan di sana masih terjaga. Awal mulanya ada tarawangsa itu ketika kerajaan Sumedang mengalami musim paceklik sedangkan kerajaan Mataram yang lebih kecil tidak mengalaminya. Lalu beberapa orang diutus kerajaan Sumedang untuk mengamatinya. Sesepuh dari Sumedang menyuruh utusan itu bertapa di Cirebon. Ketika bertapa, tiba-tiba muncullah cahaya yang turun ke kerajaan Mataram. Cahaya itu menurunkan kidung-kidung dan 5 ikat padi. Padi itu lalu dikembangkan, dan dijaga oleh aki dan nini pangebon. Supaya tidak mengantuk, aki dan nini pangebon membuat alat musik dari bambu yang dilubangi, sehingga menghasilkan suara ketika tertiup angin. Lalu muncul j...