puisi kelas 2
well,
kawan.. kali ini aku ngasi tau sesuatu
aku gak pernah nyangka puisi ini...
puisi yang bahkan aku bikin dengan asal-asalan
dan gak serius,
dan yang paling parah adalah aku menghabiskan waktu yang sangat lama
untuk membuat puisi ini.
dan aku membuatnya dengan keterbatasan kosakata,
aku membuatnya dengan tulisan yang teramat sangat acak-acakan..
hingga akhirnya aku dapat menyelesaikan puisi ini dalam waktu 2 jam
hanya untuk beberapa bait saja.. mengerikan...
aku lupa judulnya apaan... (dasar)
nih
_______________________________________________________
|_______________________________________________________|
ketika semburat lembayung
meninggalkan tahtanya
bintang gemintang dan bulanpun
menyalakan redup cahayanya
di sudut ruang jiwa ini
cemas rasa hati
mendengarkan lantunan sepi kecapi batin
udara malam seakan membakar jiwa yang sunyi
matapun enggan terpejam
ku susuri labirin kesunyian
langit berselimut tebal awan hitam
kasihan sungguh kasihan
laksana puteri cantik kehilangan senyumnya
rembulan malam ini kehilangan cahyanya
sungguh terenyuh hatiku
menyaksikan gelapnya malam
seakan hari tak pernah berlanjut
terjebak dalam mozaik kehidupan
kawan.. kali ini aku ngasi tau sesuatu
aku gak pernah nyangka puisi ini...
puisi yang bahkan aku bikin dengan asal-asalan
dan gak serius,
dan yang paling parah adalah aku menghabiskan waktu yang sangat lama
untuk membuat puisi ini.
dan aku membuatnya dengan keterbatasan kosakata,
aku membuatnya dengan tulisan yang teramat sangat acak-acakan..
hingga akhirnya aku dapat menyelesaikan puisi ini dalam waktu 2 jam
hanya untuk beberapa bait saja.. mengerikan...
aku lupa judulnya apaan... (dasar)
nih
_______________________________________________________
|_______________________________________________________|
ketika semburat lembayung
meninggalkan tahtanya
bintang gemintang dan bulanpun
menyalakan redup cahayanya
di sudut ruang jiwa ini
cemas rasa hati
mendengarkan lantunan sepi kecapi batin
udara malam seakan membakar jiwa yang sunyi
matapun enggan terpejam
ku susuri labirin kesunyian
langit berselimut tebal awan hitam
kasihan sungguh kasihan
laksana puteri cantik kehilangan senyumnya
rembulan malam ini kehilangan cahyanya
sungguh terenyuh hatiku
menyaksikan gelapnya malam
seakan hari tak pernah berlanjut
terjebak dalam mozaik kehidupan
Comments
Post a Comment