tikusruk

waktu itu temen-temen dari bekasi ngajak main ke dusun bambu mereka nginep dulu di tempatku di sumedang menuju dusun bambu, kami naik angkutan umum turun di terminal ledeng dari situ, kami naik angkot ledeng - parongpong angkot ledeng parongpong ini nggak ngetem di terminal ledeng kalau mau tau, nanti tanya aja sama preman terminal ledeng, nanti juga ditunjukin kalau udah naik angkot parongpong, kamu harus sabar nunggu sampe angkotnya penuh, baru mamang angkotnya mau berangkat nanti bilang aja, minta anterin sampe dusun bambu terus jemput pas baliknya pasti nanti mamangnya minta nomor hape kamu *oke itu trik pdkt sama supir angkot* nah, kamu nggak usah ribet jalan kaki atau naik ojek, dan keujanan. ada mamang angkot yang baik siap antar jemput kamu di dusun bambu ya foto-foto waktu itu mau makan, cuma di sana uangnya harus ditukar voucher. waktu itu mau nukar voucher, tapi kantin makannya penuh banget  soalnya kami main ke sana pas long we

hari ini, acy ulang tahun :D kami pergi ke giggle box di jatinangor. sore itu penuh sekali. giggle box benar-benar penuh.. haha aku pikir pengunjung saat itu bukan orang jatinangor semua. orang jatinangor sama tanjungsari mana ada, tante-tante merokok dan hotpant dan sepatu hak tinggi. kaget sih pas masuk ternyata giggle box udah di booking buat ulang tahun. karena satu bangunan sama jonas photo, kami nyempetin foto box dulu. hahaha. tadi sih cerita-cerita sama risa yang baru pendadaran. pengalamannya praktik di rshs, dan salamun. cerita pengalaman begadang di ugd, naik lift hantu, sampe pasien pasien yang ada-ada aja, pengalaman mengkafani jenazah, dan oprasi caesar. :o

ada banyak cerita di kampus tercinta ini saat partikel sinar keemasan menerpa bangunan pucat waktu terasa mundur, menguak semua yang terkubur gema tawa gema tawa bahagia

Uir uir tonggeret sayup terdengar. Satu mungkin dua tertinggal di kebun sana Aku terbenam dalam naungan matahari sore. Hangat. Angin sejuk menyibak dedaunan dan kolecer berputar anggun, Wung wung suara sederhana membelai telinga Buah buah beringin ranum berwarna merah berjatuhan. Gemeletuk sperti gerimis. Beruntung bukan durian Mentari sore menerob os naungan mahoni yg besar. Bunga bunga nya gading kecil ikut tertiup bersama angin tadi,, Uir uir Masih sayup terdengar. Kemarau tak semerangaskan hati... Kapan lagi kau kan temui,,, Jika bukan imaji dalam seribu mil lebih sedepa

Identitas Buku: Nama Buku : Mengejar Pelangi di Balik Gelombang Penulis: Fazham Fadlil Ukuran: A5 Jumlah Halaman: 242 Penerbit: Unri Press Hard Cover Kisah Pelayaran Putra Indonesia Seorang Diri Menggunakan Perahu Layar ini kisah fazham fadlil berlayar dari Amerika ke kampung halamannya sampai ke pulau buluh (batam). mulanya beliau lahir di singapura lalu bermigrasi ke kepulauan riau. yang mana transportasi utamanya adalah dengan menggunakan sampan. dari sinilah kecintaan Fazham Fadlil terhadap laut itu mulai. Fazham kecil sering menghilang, ia pergi ke tengah laut dengan sampan kecilnya seorang diri. dan pulang saat petang tiba. selalu seperti itu. ia bebas kemanapun pergi dengan sampan, asal petang hari sudah berada di rumah. tapi mimpinya ingin pergi berlayar tanpa ada batas waktu dan sejauh yang ia mau, kelak ternyata bukan lagi sebuah mimpi. dua tahun menjadi anak buah kapal pesiar dan memutuskan untuk tinggal di sebuah kota imigran -New York- bekerja

mungkin beberapa dari anda berpikir ini hanya serangkaian gambar yang tanpa makna. hybrid manusia dengan hewan, mungkinkah? apakah sebuah imperium menggambarkan sebuah hoax? bukankah biasanya berkaitan dengan kebudayaan pada masanya? sebagian memang sebuah legenda, dan sebagian lagi ada faktanya. thoth - mesir gobekli tepe - turki garuda peru anubis anubis

pejuang mangrove Beliau pak warso, pejuang mangrove pasir mendit, kulon progo, yogyakarta. bersama kami mapala dewangga. pak warso adalah pejuang sejati, mencintai lingkungannya, melihat permasalahan-permasalahan yang muncul beberapa tahun belakangan yang disebabkan abrasi pantai, pak warso mulai menanam mangrove. berbagai jenis mangrove beliau coba, meski menemui kendala pasang surut air laut, dan hama kerbau yang memakan bibit-bibit kecil di muara, beliau masih terus menanam hingga saat ini. meski bantuan pemerintah sangat minim, tetapi pak warso masih dengan visinya untuk menumbuhkan hutan mangrove di daerah pasir mendit. teman-teman semua, yang berada di daerah yogyakarta. mari sama-sama melestarikan hutan mangrove! bersama kawan-kawan meski dalam lumpur, tetap akan terasa seru. apalagi kalau ada acara karaoke dan doorprize. bibit mangrove yang ditanam bisa dibeli langsung dengan pemesanan terlebih dahulu kepada pak warso - pasir mendit. teman-teman seperjuangan,

hehe udah lama nggak singgah di sini D:

berakhirnya masa magangku, 19 mei 2015 aku tidak menemukan alasan mengapa aku harus bekerja dan menjadi pegawai, menerima perintah, dan mendapatkan uang dari itu semua. aku berfikir 5 tahun yang akan datang, 20 tahun yang akan datang. jika aku punya anak nanti… akankah dia menyesal melihat ibunya tidak memiliki insting survival? survival di kota, tentu yang kita butuhkan hanya uang, uang untuk air, untuk makan, untuk tempat tinggal, untuk tanah, uang. tak ada hidup yang kita dapatkan dari kemalasan. akankah aku di masa depan nanti menyesal karena aku tidak memulainya saat ini? mungkin benar, aku harus bekerja. tidak peduli seperti anjing apa aku bekerja, serendah apa aku bekerja, kembali kepada keluarga dan berbakti pada orang tua adalah hal yang mulia. bekerja bukan karena apa dan siapa yang berada di hadapan kita, tapi untuk siapa dan apa yang kita cintai di belakang kita

betapa kerdilnya manusia. saling berperang, saling mengusir diatas bumi tuhannya. apa salahnya kita memiliki perbedaan? aku merasa sedih melihat mereka terapung di laut, meminum kemih mereka, mencari suaka. hingga sampai pada satu daratan, rumah tuhan. mereka tidak diizinkan berlabuh di sana. aku tahu rasa sedihku tak cukup untuk membantu mereka. lagipula untuk apa aku bersedih… sedih tidak ada gunanya.     sumber foto: http://www.siakapkeli.my/2015/05/tolong-berikan-kami-sedikit-air-laungan.html   melihat mereka yang menjadi korban. korban perang, korban perselisihan… menyedihkan melihat mereka yang berperang, berselisih… aku jadi berpikir, apa mereka pikir mereka sudah menjadi manusia modern yang beradab dan menyebarkan peradaban? bagaimana manusia beradab menghancurkan bumi tempat mereka tinggal, dengan mesin mesin besar. beradab. bagaimana manusia menebang pepohonan mengambil sumber kehidupan hewan, menggantinya dengan lubang menganga untuk peradaban. s

tahukah kamu? bahwa gajah dan hewan lain bisa merasakan kesedihan dan kegembiraan? aku baru saja lihat postingan teman di instagram. twist story… dia belajar bagaimana memperlakukan hewan liar dalam konservasi. pertama, dia memang seharusnya belajar dari melihat fotonya sendiri kedua, gajah memang hewan liar, dan yang itu dijinakkan. ketiga, gajahnya nangis… bagaimana tidak nangis? aku lihat dia dirantai kakinya. keempat, gajah mampu menempuh jarak puluhan mil dalam sehari, lihat apa yang terjadi pada kakinya! kelima, kita semua sadar hewan adalah mahluk berperasaan juga. tidak cukup bagi mereka sesuap nasi *jelas* atau seikat rumput dan vitamin, atau wanita-wanita cantik, mereka mungkin ingin kebebasan, sama seperti kita. mereka ingin piknik, seperti anjing peliharaan kita. keenam, kita manusia… dan membiarkan hal itu terjadi. Alasan dia tidak suka menjadi seorang dokter hewan adalah karena dia sadar hewan memiliki hak hidup yang merdeka di habitatnya aslinya. Bukan