Posts

Showing posts from May, 2012

Aku Ingin Tahu

bila nabi Muhammad mengunjungimu, barang sehari atau dua hari. bila tiba tiba Rasulullah kita itu datang tak disangka-sangka, aku ingin tahu apa yang kau lakukan? apakah kau akan menyediakan ruanganmu yang terbaik, bagi tamumu yang terhormat itu, Muhammad Rasulullah saw., dan kau meyakinkannya bahwa kau sangat-sanget senang dikunjungi olehnya. melayaninya adalah suatu kebahagiaan yang luar biasa dan apabila tiba-tiba Rasulullah mengetuk pintu rumahmu, menyapa "assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh," apakah engkau akan menjawab dengan, "Hei Rasul! Selamat malam Rasul! duduk Rasul! apa kabar?" atau yang pertama kali kau katakan padanya - baginda yang mulia itu adalah "Wa'alaikum salam Warahmatullahi Wabarakatuh," dengan suaramu termerdu bagi tamumu yang agung nan surgawi itu ini bila, bila Rasulullah Saw. yang agung itu, pujaan kita, datang ke rumahmu, apakah kau akan mengganti pakaianmu sebelum kau menyilakannya masuk? atau bagaimana?

Tired

Image
kau tidak memahami dirimu sendiri menjauh dariku hanya akan membuatmu tersakiti lalu kenapa kau ciptakan semua jarak-jarak itu ciptakan semua ketidakmampuanku ketidakmampuanku untuk meraihmu aku lelah, kenapa tak kau katakan saja dengan jujur? kau ragu padaku pada ucapan dan semua tindakanku kenapa tak kau katakan saja dengan jujur? kau tidak mencintaiku sepenuh hati jika kau inginkan keraguan itu segera pergi maka aku akan pergi tapi sekarang yang terjadi ketika kau yang berakhir tersakiti mohon maaf lah, bukan padaku tapi pada hatimu karena kau telah menyakitinya sendiri pada hatimu yang telah kau dustai sendiri

Temukan Aku

Image
temukan aku di atas puncak kesepianku yang paling tinggi temukan aku di dalam endapan samudera kesedihanku yang paling dalam temukan aku karena aku telah menghilang dari semua ini temukan aku karena aku tak lagi berada di atas puncak kesepianku temukan aku karena aku tak lagi berada dalam samudera kesedihanku temukan aku karena aku telah menghilang dari semua ini

I am just: A Girl From Past

Image
Aku mungkin hanya anak kecil bagimu Yang sudah saatnya kau tinggalkan untuk mengejar cita-citamu Meski aku memaksa untuk selalu di sampingmu Aku tak pernah bisa mengejarmu Kakiku terlalu pendek Untuk melangkah sejajar denganmu untuk bergandengan denganmu Ya, apalagi untuk mengejarmu Karenanya, sepeninggalmu aku tak pernah berharap kau kembali Aku hanya berdoa, agar orang yang meninggalkanku Segera berada di belakangku

Terendap

Image
aku tak pernah menginginkan kesedihan ini berlarut-larut tapi bagaimana jika aku sudah tenggelam dan tinggal menunggu terendap di dasarnya

Melepas

Image
kau biarkan aku melepas sesuatu yang ganjil dalam hidupku aku tak tahu bagaimana denganmu hal ini memang berat tapi akan meringankan hal ini mencekat kerongkongan tapi akan membebaskan cinta memang tak butuh tali karenanya, semakin kita lepas semakin dekat dengan keutuhan

I Will Remember

Image
terkadang teman begitu menyebalkan karena mengambil fotoku yang sedang dalam posisi sangat enggak-banget just for remember, i won't forget this

Brothers and Sister

Image
kita semua akan mengalir,  banyak melupakan dan dilupakan,  tapi persahabatan dan keluarga kekal di dalamnya *gak ada foto ziad, soalnya dia lagi asik makan eskrim :P si kasep kimbum nya gak ada,

Rumah Sasti

Image
Ceritanya dimulai saat aku dan teman baruku mengadakan pesta makan mie sebelum menghadapi UAS. Sebelumnya kami membeli mie di mini market, lalu setelah itu pergi k erumah temanku menggunakan motor. Sasti namanya, dia tinggal berdua saja dengan ayahnya di sebuah komplek yang disediakan husus untuk dosen sebuah perguruan tinggi. Rumah-rumah itu dibangun semenjak zaman belanda, terlihat dari arsitek bangunannya yang sudah tua. Juga susunan rumah yang menunjukan sebuah tingkatan, semakin rumahnya dekat dengan pusat kegiatan, yang paling besar halamannya, dan paling besar ukurannya menunjukan rumah itu milik seseorang yang paling dihormati pada zamannya. Dan aku menuju ke sana. Meski dekat dengan pusat kegiatan, aku berani bersumpah komplek ini seperti tak berpenghuni selain pohon-pohon besar yang berjajar rapi dan burung-burung kecil yang sesekali hinggap di aspal jalan untuk mematuki makanannya.  Rumah ini masih tampak orisinal, ubinnya masih semen, pintu ruang tamunya dibuatkan