Posts

Showing posts from April, 2012

sesudah UN 2

masih begitu luas kah langitNya? masih ragukah aku? semua ini tak pernah menjadi pasti kecuali kematian aku kagum pada kalian semua yang melangkah maju tapi kecintaanku membuatku seperti terpaku pedulikah, kalian yang melangkah maju? tidak, tentunya... aku suka mengamati kalian yang tidak pernah mengamati dunia kalian bagiku tak berjalan dengan harmonis penuh dengan semua kekacauan dan borok dunia yang ingin kalian perbaiki sementara aku hanya ingin melarikan diri dan berkompensasi

sesudah UN

Sunting Mau Jadi Apa Kamu? oleh Solehah Rahmah pada 20 April 2012 pukul 15:24 · UN baru saja berakhir, kamis kemarin. pukul sepuluh dibilang plong, ya plong. dibilang sesek ya sesek juga seperti biasa, yang mengganjal kerongkongan ku, terbuka memberikan hawa baru tapi juga membawakan bebatuan yang kembali membuatku terbatuk mereka yang mengejar cita-cita, uang, masa depan, dan pasangan hidup sudah berlari sedari tadi, atau saat ini tapi yang aku inginkan hanya berhenti, atau menghentikan waktu untuk menikmati semua yang sudah tak tersisa yang sudah menjadi kenangan. bersama kalian, bisakah aku menghentikan waktu? melupakan keributan rencana-rencana yang masih menjadi milik tuhan bisakah aku menghentikan waktu? sekedar untuk tertawa dan bersenang-senang bersama kalian ini memang terlalu cepat, kita akan beranjak bersama saling melupakan bersama atau kalian meninggalkan aku sendiri tertinggal

balada ruang ICU 2

keadaan rumah sakit malam itu sepi lorong lorong.. bangsal bangsal.. hingga ruang piket suster.. bahkan tempat parkir.. semuanya sepi di pojokan rumah sakit, hanya ada satu ruangan yang riuh rendah seperti terminal ICU susternya terjaga penjaga nya jelas terjaga penunggu pasiennya terjaga menunggu perkembangan memelototi alat yang berserabut selang dan kabel  ah, aku tidak tahu :'(

balada ruang ICU

ah... hari ini masih menunggu kabar apakah sudah baik kondisinya atau tidak apa harus obituari disiapkan? mereka berlari lari dalam hujan pergi menyongsong kabar hati mereka tak keruan menunggu di ruang ICU dingin menggigil kaki mereka tak menyentuh lantai, kursinya memang tinggi kita punya banyak rencana tuhan yang menentukan keputusan selang dan listrik itu mau dipasang atau lepas tidak bisa memaju mundurkan maut hal itu adalah pasti datang dengan atau tanpa selang dan listrik itu

dia hari ini

mudah mudahan catatan tidak ambigu masih terasa dinginnya hari detak jantungku berdegup, masih kurasa aku senang dia ada menyempatkan diri dalam bisingnya hari membuat semuanya sepi teramat sepi hingga kosong dan debu dia meninggalkanku