Posts

Showing posts from February, 2012

WARJOK : great place to remember

Pukul lima Bu Asih sudah berada di pasar membeli bahan-bahan makanan dan keperluan warungnya. Bersama Sang Suami tercinta, yang bernama pak Ajat, mereka menerobos gelapnya jalan. Hal ini ia lakukan untuk membantu suaminya mencari nafkah dan menghidupi kedua anaknya yang masih mengenyam pendidikan (bersekolah). Bu Asih yang sudah akrab dipanggil Ibu atau Ibi oleh siswa siswi Sekolah Menengah Atas Negeri Tanjungsari ini sudah memulai karirnya sebagai penjaga warung di SMAN Tanjungsari dari tahun 1992 hingga sekarang. Dahulu bangunan yang digunakan sebagai warung ini adalah bekas ruangan BP/BK. Sebelum jam tujuh pagi, biasanya sudah ada satu atau dua orang pengunjung setia menunggu kedatangan Ibi dari pasar untuk sarapan pagi. Warung ini mulai buka dari jam tujuh kurang pagi hari, oleh karenanya siswa siswi yang ingin sarapan harus menunggu hingga Ibi pulang dari pasar. Uniknya warung yang dimiliki oleh Ibi ini mempunyai nama trademark dari generasi ke generasi, yaitu WARJOK atau

Kita Mau Kita Bisa

Kita Mau, Kita Bisa “catatak kecil untuk putih-abu”                 Banyak dari kita yang masih kebingungan. Bukan hanya kebingungan dalam memilih prodi (program studi) dari PTN favorit. Lebih jauh dari itu, ternyata teman-teman kita juga masih banyak yang kebingungan antara melanjutkan ke perguruan tinggi atau bekerja. Ironisnya lagi, tak sedikit diantaranya yang menemui keputus asaan. Masalah yang dihadapi oleh putih-abu sekarang mungkin begitu banyak, dan diantaranya adalah untuk pergi melanjutkan kuliah atau bekerja. Dalam tulisan kali ini saya hanya akan membahas mengenai keputus asaan para putih-abu yang tujuan hidupnya entah akan kemana. Mungkin keputus asaan itu awalnya muncul dari sebuah minder atau rasa tidak percaya diri seseorang terhadap potensi dalam dirinya. Seperti pada contohnya, ketika kita memiliki sebuah ide untuk melanjutkan sekolah, dan ide tersebut secara tiba-tiba terhantam oleh realita yang sebenarnya bahwa kita tidak mampu secara ekonomi dan akad

Curug Malela

Image
Pengalaman paling seru ketika SMA adalah saat aku pergi berkemping bersama 5 orang lain yang belum aku kenal,dan seorang teman sekelas. menuju curug malela selama tiga hari. Kunamai grup itu sapta rangers. Mereka semua adalah pandu, kecuali aku. Mungkin seperti sebuah ‘iseng’ ketika meng iyakan ajakan teman pergi berkemping, ke suatu tempat nun jauh.  Tapi siapa yang menyangka ‘iseng’ itu membawa kami -sapta rangers- dalam kegentingan yang melelahkan layaknya film 127 Hours. Pada saat keberangkatan kami berdoa “semoga kami selamat sampai tujuan” doa pagi itu seperti sebuah skenario spesial dari Sang Pencipta untuk kami.  Pada awalnya, perjalanan menuju Curug begitu menyenangkan. Bahkan pada saat kami tidak kebagian tempat duduk dan terpaksa naik di atas sebuah mobil Elef, kami tetap saja ceria. Tapi ketika menghadapi perjalanan kaki selama kurang lebih 6 jam, semangat kami seolah menguap layaknya keringat yang bercucuran lalu menguap meninggalkan garam di dahi kami.   6 jam, tanp

Soal Sejarah IPA kelas 11

Sejarah XI IPA 1.        Golongan masyarakat yang terdiri atas budak dan pekerja kasar dalam struktur sosial masyarakat hindu adalah.... a.        Brahmana b.       Ksatria c.        Waisya d.       Sudra e.       Paria 2.        Bukti paling nyata yang menunjukan adanya kerajaan-kerajaan yang bercorak hindu-buddha di Indonesia adalah... a.        Prasasti b.       Arca c.        Candi d.       Keris e.       Naskah kuno 3.        Kutai adalah kerajaan Hindu yang pertama di Indonesia. Hal tersebut terbukti dari... a.        Adanya prasarti bertuliskan huruf pallawa dan bahasa sansakerta b.       Prasasti yang menyebutkan orang-orang india. c.        Prasastinya berasal dari abad ke 5 M d.       Prasasti yang menyebutkan nama Mulawarman e.       Rakyat kutai telah beragama hindu. 4.        Kerajaan tarumanagara diduga terletak di tepi sungai berkasi, berdasarkan bukti dalam... a.        Prasarti tugu b.       Prasasti ciaruteun c.        Pra